Pelayanan kesehatan adalah segala upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok ataupun masyarakat. Salah satu upaya pemerintah dalam peningkatan kesehatan masyarakat dengan mendirikan rumah sakit di setiap daerah.
Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada pasien anak seperti perawatan gawat darurat pada unit gawat darurat dan juga rawat inap. Pada penanganan pertama di IGD perawatan berfokus pada pengenalan penyakit/cedera sedang sampai berat berupa pemeriksaan tanda-tanda vital meliputi pemeriksaan suhu tubuh, nadi, pernafasan, tekanan darah. Pemeriksaan head to toe meliputi pemeriksaan kepala, telinga, mata, hidung atau mulut, leher, dada, bahu, lengan, tangan, perut, genetalia, ekstermitas atas, ekstermitas bawah, punggung kulit dan reflek. Kemudian dilanjutkan dengan memberikan resusitasi dan pengobatan, serta upaya memberikan dukungan pencegahan penyakit/cedera pada keluarga. Tindak lanjut dari perawatan di IGD adalah rawat inap berupa perawatan intensif, perawatan lanjutan pemeriksaan laboratorium, EKG, rontgen dengan rujukan, serta pengenalan perawatan rehabilitasi pada keluarga. Selain pelayanan diatas, pelayanan kesehatan anak yang diperlukan yaitu pelayanan kesehatan dengan pemberian nutrisi yang baik pada anak. Dalam pertumbuhan dan perkembangan fisik seorang anak, pemberian makanan yang bergizi mutlak diperlukan.
Anak adalah sebagai individu yang unik dan mempunyai kebutuhan sesuai tahap perkembangannya. Sebagai individu yang unik, anak memiliki kebutuhan yang berbeda satu dengan yang lain sesuai dengan tumbuh kembang. Kebutuhan fisiologis seperti nutrisi, dan cairan, aktivitas, eliminasi tidur dan lain-lain. Sedangkan kebutuhan psikologis, social dan spiritual terlihat sesuai tumbuh kembangnya (Ferasinta, 2021). Kebutuhan informasi secara jujur dan tidak bias dengan anak dan keluarga sebagai cara untuk memperkuat dan mendayagunakan anak dan keluarga dalam meningkatkan derajat kesehatan. Petugas kesehatan memberikan informasi yang berguna bagi pasien dan keluarga, dengan benar dan tidak memihak. Kondisi ruangan yang terlalu sempit, tidak ada arena bermain, kurang nya ruang rawat inap yang membuat anak tidak betah sehingga mengakibatkan kebutuhan akan fasilitas tidak terpenuhi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hafni Zahara di RSUD Lembang Bandung (2021), dengan studi kualitatif dengan hasil wawancara petugas masih menemukan kendala meliputi, tidak lengkapnya data penunjang medik, persyaratan administrasi yang masih kurang, seperti pasien yang tidak membawa KTP, Kartu Keluarga, mengakibatkan pengisian berkas identitas pasien tidak diisi dengan lengkap, Kartu BPJS yg tidak aktif, serta hilangnya surat rujukan menyebabkan prosedur klaim terhambat.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Abdurahman di RSUD Meuraxa Banda Aceh (2022), didapatkan bahwa dukungan emosional dapat mengendalikan kecemasan seseorang, karena pasien dengan fraktur ekstermitas bawah merasa diperdulikan, diperhatikan dan dimengerti sehingga membuat pasien/anak merasa yakin untuk melakukan operasi tanpa ada rasa kahwatir dan cemas. Dukungan emosional ini melibatkan ekspresi rasa empati dan perhatian terhadap seseorang sehingga membuatnya lebih baik, memperoleh kembali keyakinan, merasa dimiliki dan dicintai.
Berbagai kebutuhan pelayanan kesehatan yang diperlukan oleh orangtua dalam merawat anak antara lain: kebutuhan informasi, kebutuhan kepastian, kebutuhan kedekatan, kebutuhan kenyamanan dan dukungan. Fenomena ini sesuai dengan berbagai hasil penelitian yang sama tentang kebutuhan belum terpenuhi yang diperoleh orangtua juga terjadi di negara-negara lain antara lain: Penelitian Zarei Nafiseh., et all November (2020) menyatakan kebutuhan orang tua yang paling sering tidak terpenuhi adalah 1) dukungan dan bimbingan, 2) kebutuhan anggota keluarga, 3) kenyamanan. Penelitian Molly M. Fuentes., et all (2018) menyatakan kebutuhan yang tidak terpenuhi adalah 1) fisioterapi, 2) layanan pendidikan, 3) terapi wicara. Penelitian Kristin Weeks., et all (2019) dalam penelitian yang berjudul “An Unmet need in healthcare leadership: a survey of practicing physicians “perspectiveon healthcare delivery science education (HDSE) menunjukkan hasil yaitu tingginya unmet need healthcare delivery science education (HDSE) di kalangan tenaga kesehatan. Penelitian Lucy Sturdivant.,et all (2019) menyatakan kebutuhan yang tidak terpenuhi yaitu 1) jaminan kesehatan, 2) dukungan sosial.
Data pencatatan dan pelaporan pemantauan kesehatan di RSUD dr.Doris Sylvanus Palangka Raya Tahun 2020 kunjugan rawat inap pasien anak sebanyak 1.315 orang, Tahun 2021 kunjungan rawat inap pasien anak sebanyak 1.216 orang, dari bulan Januari-Juli Tahun 2022 kunjungan rawat inap pasien anak sebanyak 914 orang.
Di Indonesia diperkirakan kebutuhan yang tidak terpenuhi terhadap pelayanan kesehatan yang diterima oleh pasien sebanyak sekitar 5,03%. Di Kalimantan Tengah diperkirakan kebutuhan yang tidak terpenuhi terhadap pelayanan kesehatan yang diterima oleh pasien sebanyak sekitar 4,18% (Menurut Badan Pusat Statistik, 2021). Di RSUD dr.Doris Sylvanus Palangka Raya kebutuhan yang tidak terpenuhi terhadap pelayanan kesehatan yang diterima oleh pasien masih belum banyak di gali, sehingga memerlukan eksplorasi lebih dalam terutama di ruang anak.
Hasil dari studi pendahuluan dengan wawancara pada dua orang tua yang anaknya sedang dirawat mengatakan selama anak di rawat inap untuk pemenuhan kebutuhan masih ada yang belum terpenuhi seperti yang disampaikan oleh orangtua bahwa tidak mendapatkan informasi secara lengkap tentang kondisi kesehatan anak, seharusnya orangtua mendapatkan informasi yang jelas dan lengkap agar orangtua tidak merasa khawatir karena ketika anak sakit orangtua akan merasa takut dan cemas. Orangtua juga merasa kurang puas dengan fasilitas ruangan belum terdapat denah ruangan rawat inap, belum terlihat secara jelas perawat yang bertugas bergantian juga di setiap shift dinas, kurangnya mendapat dukungan dari perawat ketika anak dirawat. Ketika anak sedang di rumah sakit, tenaga kesehatan tidak ada menganjurkan orangtua untuk berdoa dan melakukan ibadah. Orangtua mengatakan jika dirawat di rumah sakit milik pemerintah, orangtua berharap mendapatkan bantuan jaminan kesehatan.
Berdasarkan uraian femonena tersebut maka perlu digali secara mendalam dan komprehensif dengan menggunakan penelitian kualitatif. Penelitian ini akan menganalisis berbagai “kebutuhan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan orangtua dalam merawat anak di rumah sakit”.
Fokus Masalah
RSUD dr.Doris Sylvanus di Kota Palangka Raya merupakan rumah sakit rujukan pada pasien anak yang membutuhkan perawatan dan pelayanan kesehatan. Berdasarkan informasi yang diperoleh, belum terdapat data secara tertulis mengenai kebutuhan yang tidak terpenuhi selama pelayanan keperawatan di ruang rawat inap anak. Dalam memberikan pelayanan keperawatan anak selalu diutamakan, mengingat kemampuan dalam mengatasi masalah masih dalam proses kematangan yang berbeda dibanding orang dewasa karena struktur fisik, kematangan fisik, proses fisiologis dan kemampuan berpikir.
Banyak kebutuhan tidak terpenuhi yang masih terjadi di Indonesia terutama di RSUD dr.Doris Sylvanus antara lain: kebutuhan informasi, kebutuhan spiritual, kebutuhan fasilitas pelayanan keperawatan, kebutuhan sosial, kebutuhan jaminan kesehatan hal ini menyebabkan pasien mengalami kualitas hidup yang tidak baik dengan pertanyaan penelitian sebagai berikut: apa saja kebutuhan pelayanan yang sudah diterima oleh orangtua dalam merawat anak, apa saja kebutuhan pelayanan yang belum diterima oleh orangtua dalam merawat anak dan bagaimana orangtua menerima pelayanan keperawatan selama merawat anak di rumah sakit RSUD dr.Doris Sylvanus Palangka Raya?
Projects :
- Software Analisa Data : Nvivo
- File Type : PNG
- Environtment : Github
- Resource : https://github.com/whitecyber-faris/project-tesis-nvivo1
Hasilnya adalah sebagai berikut :
Word Analitics
Word Analitics
Word analisa adalah proses menginterpretasi dan memahami data kualitatif yang dikumpulkan dari berbagai sumber, seperti wawancara, dokumen, media sosial, dan lain-lain. Salah satu program yang dapat membantu word analisa adalah NVIVO, yang merupakan aplikasi yang dapat mengelola dan menganalisis data kualitatif secara efisien dan sistematis. Dengan NVIVO, peneliti dapat mengimpor data berupa teks, gambar, video, atau audio ke dalam proyek penelitian, kemudian membuat kategori, kode, memo, dan query untuk menemukan pola, hubungan, dan tema dalam data. NVIVO juga dapat mengambil data dari media sosial seperti Twitter, Facebook, dan LinkedIn dengan menggunakan plug-in NCapture pada browser. Data tersebut dapat dianalisis dengan fitur-fitur NVIVO seperti word frequency, text search, matrix coding, dan lain-lain. NVIVO dapat membantu peneliti kualitatif untuk menghasilkan temuan yang lebih kaya, mendalam, dan valid.
Project Map
Project map dalam penelitian kualitatif adalah sebuah alat yang membantu peneliti untuk merencanakan, mengorganisasi, dan mengkomunikasikan proses penelitian secara sistematis dan terstruktur. Project map biasanya berisi informasi tentang latar belakang, tujuan, pertanyaan, metode, data, analisis, dan temuan penelitian kualitatif. Project map dapat disajikan dalam bentuk grafik, diagram, tabel, atau narasi.
Mind Map
Mind map adalah sebuah teknik yang digunakan untuk memetakan pikiran dan menghubungkan konsep-konsep yang berkaitan dengan suatu topik atau masalah. Mind map dapat membantu dalam proses belajar, brainstorming, presentasi, pengambilan keputusan, dan lain-lain. Dalam penelitian kualitatif, mind map dapat digunakan untuk mengorganisir data, menemukan tema-tema, membuat kategori, dan menyusun laporan penelitian. Mind map dapat dibuat dengan menggunakan gambar, kata kunci, warna, simbol, dan garis percabangan yang berasal dari ide utama di tengah.
Concept Map
Peta konsep adalah suatu alat bantu untuk menggambarkan hubungan antara konsep-konsep yang ada dalam suatu topik atau masalah. Peta konsep dapat digunakan dalam penelitian kualitatif untuk membantu peneliti memahami fenomena yang diteliti secara lebih mendalam dan sistematis. Peta konsep dapat membantu peneliti mengidentifikasi konsep-konsep kunci, variabel, kategori, tema, atau pola yang muncul dari data kualitatif. Peta konsep juga dapat membantu peneliti menyusun kerangka teoritis atau konseptual yang menjadi landasan penelitian kualitatif.